Ntah apa yang sedang aku pikirkan. Beberapa hari terakhir ini sebenarnya aku merasa kecewa. kecewa akan diriku sendiri. Kegagal demi kegagalan aku rasakan akhir akhir ini. Yaa Allah, bukan maksud aku tidak bersyukur pada mu, tapi kenapa aku selalu merasakan kekecewaan yang sangat amat berat??.
Seketika aku berpikir, apakah dosa yang telah aku lakukan? apakah aku sudah melibatkan Allah dalam setiap kegiatan ku?. Sering kali kita melupakan Allah disaat kita senang, dan kembali padaNya ketika kita sedih.
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah". (At-Taghaabun 11)
Terus apa hubungan ayat itu dengan kekecewaan kakak?
Kekecewaan melahirkan kesedihan, kesedihan diawali dengan amarah, amarah hanya bisa diredam dengan sabar. Jadi inti nya semua ini sudah digariskan oleh Allah SWT. Kita sebagai hambaNya, seharusnya selalu berprasangka baik kepadaNya. *Koreksi jika salah*
Apa sih yang membuat kakak kecewa?
Kegagalan demi kegagalan aku rasakan. Aku tak bisa mengendalikan diriku sendiri, seakan tubuh ini bergerak tanpa perintah dari otakku. Aku bukanlah diriku, selama aku belum mengerti siapa diriku. Akan tetapi itu semua hanya aku yang mengerti, dan tak semestinya aku bagi.
Lalu, apa yang kakak lakukan ketika kekecewaan datang?
Langsung sambut aj, karena tamu adalah raja *ehh ahaha... Kamu siapa sih? daritadi tanya tanya melulu :o
Menulis tidak karuan di blog merupakan salah satu cara ku melepaskan kekecewaan bahkan amarah yang tinggi. *Jangan ditanya, seberapa tinggi!. Hidup ini indah bray, jadi jangan isi dengan kekecewaan. Bukan berarti kita tidak boleh kecewa, kita hanya harus membatasi dan meringankan bahkan menghapuskan kekecewaan tersebut. Kesedihan seseorang hanya bertahan 15 menit *seharusnya*.
Ohya gaes, ada tips cara menghapuskan kekecewaan atau kesedihan? mungkin salah satu nya untuk kekecewaan / kesedihan karena kekalahan? *tulis dikomentarnya ya gaes :)
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib sesuatu kaum kecuali mereka sendiri yang merubahnya." (Ar-ra'd:11)
Secara jelas ayat diatas menunjukkan bahwa nasib kita tidak akan pernah berubah dikala kita hanya berdoa dan shalat saja, tanpa adanya ikhtiar. Ikhtiar dilakukan semampu kita, Allah tidak akan pernah membebani hambaNya dengan sesuatu yang diluar batas kemampuan hambaNya. Jadi masihkah kita pantas untuk sombong kepadaNya, dimana kebaikannya selalu hadir. Sekarang sudah waktunya kita serahkan segalanya kepada Allah untuk diselesaikan, kita hanya sebagai pelaksana saja. Kita yang berencana, tapi Allah yang maha bijaksana yang akan menentukan jalan terbaik bagi kita.
Tips
"Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan, tapi memberikan apa yang kita butuhkan. Jadi, jangan pernah kecewa kepadaNya, ketika kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, bisa jadi itu karena kamu emang tidak membutuhkannya. Karena Allah tahu apa yang tidak kamu ketahui."
Wassalamu'alaikum