"Terjebak zona waktu, yang tak mungkin terulang kembali."
Dikala kerinduan datang-di saat harapan mulai kabur-Fico tetap berusaha menyusuri di hampir setiap tempat yang biasa mereka kunjungi.
Awalnya, dia tak ingin ambil pusing dimana keberadaan gadis yang dia cari selama ini. Seorang gadis yang berparas cantik dan tudung panjang yang selalu menutupi kepala itu, dalam beberapa hari ini mengayun di pikiran.
Mulai dari tempat makan, terus menyusiri setiap taman kota di mana terdapat banyak gadis bertudung seperti yang dia cari selama ini. Kembali paras cantik itu mengayun di pikiran.
Betapa dia membuka lebar-lebar langkah kaki, tak sedikit pun dia akan menemui bayangan gadis itu. Tetap tidak terlihat sekalipun dia meneruskan langkah kaki yang sudah mulai melemah.
Harapan mulai berganti obsesi yang tak penting.
Dia sudah putus asa dengan pertemuan yang diharapkan, langkah kaki tak lagi selebar pertama kali melangkahkan kaki untuk mencari gadis bertudung panjang itu. Bersama dengan ransel lusuhnya, melintasi waktu dan kenangan, mengingat pertemuan pertama.
"Saya Izza."
Gadis itu datang memperkenalkan diri dengan senyuman sambil mendekapkan tangan di depan dada nya.
Masih kaget, Fico menatapnya lalu mulai tersenyum.
Perkenalan yang sebentar, diantara keriangan suara anak-anak. Waktu masih pagi, derah angin menyelimuti suasana Taman Kanak-kanak.
Ada helaan nafas saat menyadari gadis itu masih belum juga ditemukan. Dia tidak pernah tahu kenapa tempat ini kemudian menjadi pertemuan mereka. Namun tak terulang kembali, seakan waktu tak ingat lagi pertemuan yang kini membuat lelaki ini kekurangan kepercayaan hidupnya.
Sepasang tangan ibu, dengan sabar menuntunnya kembali pada kehidupan. Perempuan tua yang telah melahirkannya, datang bukan tanpa alasan. Hidup ini terlalu singkat untuk memikirkan dan mencari gadis yang selalu mengayun dalam pikiran. Libatkan Allah dalam setiap keputusan, sholat Isthiqorah untuk menetapkan hati. Pertemuan yang tak pernah dirancang sebelumnya adalah kehendakNya. Tak seharusnya kita melupakanNya dalam suatu urusan yang bisa jadi sia-sia.
"Izza, Dimana kamu?"
"Izza, aku rindu...."
"Izza, aku mencari mu...."
Fico terus memikirkan gadis yang entah sekarang ada dimana. Gadis yang dia temui di Taman Kanak-kanak beberapa tahun silam, kini hilang ditelat waktu. Tidak ada petunjuk untuk melanjutkan pencarian, walaupun masih ada peluang, entah berapa persen, untuk sebuah pertemuan yang diharapkan. [....]
--------------------
Created by JafriMz
--------------------
0 komentar :
Koreksi Catatan
Silahkan tinggalkan jejak kalian!!!
Gunakan Anonymous jika tidak mempunyai akun google...