Sebelum Kuliah Kerja Praktek

Selamat malam kawan...
Malam ini aku mau cerita sedikit. Boleh dong aku cerita sedikit di blog kesayangan aku ini? Yaa, walaupun sudah terlihat kagak keurus gitu. Lihat saja sendiri sarang hewan berkaki delapan yang mengeluarkan benang putih untuk menjerat serangga kecil untuk menjadi santapannya, telah memenuhi ruang di setiap pojok blog ini.

Malam ini teman teman ku yang mengikuti kegiatan KKP Kunjungan Industri telah pulang dengan selamat ke Universitas Bina Darma tercinta. Setelah mereka berangkat pada hari minggu pagi, dan mengikuti kegiatan KKP. KKP Kunjungan Industri merupakan salah satu pilihan dari 3 pilihan kuliah kerja praktek, diantaranya KKP KI, KKP Bina Warna / Bina Desa, KKP Magang.

Setelah sekian lama aku memikirkan apa yang akan aku ambil untuk kegiatan KKP ku, akhirnya aku putuskan untuk mengambil KKP Bina Desa. Padahal hati ini tergerak untuk ikut pada kegiatan KKP KI, tapi apa daya tangan tak sampai memeluk gunung. Biaya KKP KI sekitar 4jt, dan uang semester 4jt. Dan itu semua harus dibayarkan hampir pada waktu yang bersamaan. 8jt harus dikeluarkan orangtua ku untuk membiayai kuliah ku dalam waktu dekat. Betapa hebat mereka yang selalu sabar mendidik ku.

Aku tak mungkin tega membiarkan mereka memikirkan itu semua, sebelum aku menghasilkan uang dari jeri payah ku sendiri. Yaa, betapa sulitnya menghasilkan rupiah ketika aku mencoba memulai bisnis kecil-kecilan ku bersama teman-teman. Aku yakin, kedua orangtua ku bisa mendapatkan uang itu, insyallah. Namun, aku harus bijak dalam berpikir. Jika ada jalan yang lebih baik dan itu sama, kenapa tidak aku ambil.

Itu sedikit alasan kenapa aku tidak mengambil KKP KI. Walaupun hati ini sangat menginginkannya, dimana jiwa petualangan ku terpanggil. Itukan Kunjungan Industri? Palingan Jalan-jalan ke kota atau pantai? Itupun pantai yang sudah ga asri lagi alias sudah banyak sampah yang dibuang sembarangan? yaa itu benar. Tapi aku ingin....

Lagian KKP Bina Desa juga seru. Kita akan kembali ke desa, melihat senyum indah yang dibagikan warga secara gratis kepada kita. Dan mungkin nanti hasil dari KKP ini bisa aku terapkan di desa ku. "Kita kuliah untuk kembali ke tanah kelahiran kita." Itu motto ku, semoga tetap terjaga.

Insyallah tgl 7 atau 8 Februari 2015 ini kami berangkat KKP Bina Desa. Doakan lancar ya kawan. Ya kali saja ketemu jodoh disana. *ups

Sekian dulu ahh ceritanya. Maaf ga jelas...
assalamu'alaikum. happy nice dream :)
»»  

Pilih Konsentrasi atau Konsekstrasi?

Apakah remaja ketika berpacaran tidak memikirkan seks ?
Salah satu tujuan pacaran sekarang ini adalah mengambil keuntungan dari sebuah hubungan, termasuk di dalamnya adalah seks. Mereka bisa berbagi rasa, bisa meraba, bisa menikmati raga yang bebas biaya atas nama cinta. Atas nama cinta, seorang pria bisa dengan leluasa membelai rambut pacarnya, mencium pipinya dan bahkan menyemai benih di rahimnya. Kemudian mereka berkata, “Ini bukan yang kami inginkan.” Padahal seluruh malaikat menjadi saksi betapa ketika perzinaan itu berlangsung, akal mereka sadar dan nalar mereka juga belum pingsan.
ABG sekarang bukanlah anak muda yang lugu dan tak tahu apa-apa. Terbukanya teknologi informasi membuat mereka dengan leluasa belajar hal-hal yang seharusnya tidak mereka pelajari. Mereka menjadi sangat pintar dalam mengekspresikan nafsu biologisnya. Parahnya mereka mengartikan cinta dengan hubungan seks. Maka saat ini tidaklah mengherankan bila ditemukan banyak rekaman video mesum yang dilakukan oleh anak usia sekolah.
Mereka merasa nyaman bila bisa saling menyayangi
bak suami istri. Awalnya mungkin merasa menyesal luar biasa, tetapi lama kelamaan mereka akan menjadi ketagihan. Hidup penuh dengan dosa zina, dosa yang besar susah taubat darinya.

Mereka yang telah terbiasa berzina tidak akan merasa nyaman dalam menjalani hidup. Selalu terhantui oleh perasaan berdosa kepada Allah yang Maha Kuasa. Terhantui oleh kesalahan yang dibuat bersama dengan sang pacar. Perasaan ini akan muncul dan tenggelam tergantung suasana hatinya. Manakala ia dalam kesendirian ia akan mengingat Rabb-nya. Ia akan mengingat posisinya di mata Allah ta’ala. Ia merasa tak berharga, dan berlumuran dosa. Tetapi manakala ia kembali bersama pacarnya, perasaan itu akan hilang dengan sendirinya. Tak mampu berkata TIDAK, dan sangat berat untuk sekadar MENOLAK.
Ketika kamu menyemai cinta di usia sekolah, maka pikiran kamu akan terpecah-pecah. Dia, akan menjadi fokus utama, di manapun dan kapan pun. Saat mau berangkat sekolah, bukan pelajaran yang menjadi pikiran, tetapi malah, “Emm, dia naik apa ya ke sekolah?”
Setelah sampai ke sekolah, Pak Guru di depan kelas tidak akan menyita perhatianmu. Tetapi malah kamu asyik melihat kuncir rambutnya yang baru, dan bagaimana nikmatnya kamu menikmati kekasihmu itu. Pelajaran entah hilang kemana, konsentrasi pudar dan hilang begitu saja. Kalau sudah mabuk begini, jangankan matematika, pelajaran menggambar saja kamu mungkin tidak bisa.
Pas jam pelajaran usai, bukannya mau persiapan pulang dan membantu ibunda, tetapi malah asyik nongkrong di atas sepeda motor. Menunggu sang pacar keluar dari sekolah, untuk dibonceng pulang menuju ke rumah. Hari-hari menonton televisi, ceritanya juga garing dan membuat bosan hati. Seputar cowok dan cewek, rebutan kekasih, saling bentak, saling caci hanya karena seorang lelaki. Seolah urusan anak SMA hanya melulu pacaran dan hura-hura saja. Tak ada lagi urusan mengukir prestasi, atau memenangkan kejuaraan tertentu.
Ceritanya melulu hanya soal wanita yang punya pacar, atau pacar yang dipermainkan saja.
Dulu ketika UU Pornografi belum disahkan, mungkin mudah saja bagi sepasang kekasih untuk melakukan pacaran di tempat terbuka dan umum. Mereka melampiaskan nafsu di tempat umum yang sudah mereka anggap aman, padahal ada sebuah kamera mengintai mereka dan merekam semua kejadian yang ada. Tersebarlah video itu dan kemudian sekolahnya terkena teguran. (Burhan Shadiq)
»»  

CINTA Itu Menjerat?

“Aku tak bisa hidup tanpa dia. Aku bisa mati kalau dia pergi. Aku tak tahu untuk apa hidup di dunia kalau ia meninggalkanku..."


Indah nian kata-kata itu. Kamu pasti akan terbang melayang-layang seperti layang-layang di awan, bila ada orang yang bilang seperti itu kepadamu. kamu pasti akan tersipu-sipu malu, kemudian mengatakan, "Ah, Jangan Begitu..."

Memang tidak layak memarkir Cinta kepada manusia secara berlebihan. apalagi kamu masih usia remaja, tak seharusnya berlebihan melabuhkan cinta. Orang yang kamu cintai itu biasa-biasa saja. Ia menjadi sangat luar biasa di depan kamu karena faktor lingkungan saja yang membuat kamu memandang dia seperti itu. Lagu-lagu, Lirik, dan Syair Pujangga Cinta membuat kamu meniru-niru. Padahal kalau kamu tahu, konsekwensi kata-kata seperti itu sangat besar resikonya.

Sekarang, saya tanya. Apakah kalau pacar kamu mati, kamu juga akan ikutan mati? Eit, kira-kira lah ya, siapa yang mau mati karena cinta, apalagi di jaman yang serba instan, dari mulai mie sampai pacar, bisa didapatkan dalam hitungan menit. maka tak perlu merasa terjerat oleh cinta yang kamu ciptakan sendiri. orang yang kamu cintai itu belum lagi menjadi suami atau istri kamu. lalu kenapa kamu menjadi sangat obsesif terhadapnya? Kamu merasa memilikinya penuh seluruh, dan kamu juga merasa telah dimiliki olehnya, tanpa ada satupun orang yang bisa mengambilnya, bahkan orang tua kita. Parah kan?

Lepaskan jeratan Cinta yang mencekik lehermu. Kamu bebas, menentukan apa yang ingin dan akan kamu lakukan, kenapa tiba-tiba kamu merasa terkekang? Cinta itu tidak kemudian menghabisi hak-hak kamu sebagai seorang remaja yang bebas. Bebas dalam beraguman positif, berperilaku positif, dan bebas menentukan dirimu sendiri. Lalu kenapa tiba-tiba kamu menyatakan cinta pada seseorang dan orang itulah yang kemudian memegang setir hidupmu, menentukan belokan-belokan hidup yang harus kamu tempuh, dan lain sebagainya.

Lebih parahnya lagi, ia secara sukses dan meyakinkan, telah menjadi posisi ayahmu yang selama ini berhak mengaturmu. mengganti posisi keluargamu yang selama ini melindungimu dan membuat kamu nyaman. Aneh kan?
Kamu punya ayah yang harus kamu utamakan. Kamu juga memiliki keluarga yang harus kamu jaga keutuhannya. Dia bukanlah siapa-siapa kalau akhirnya kedatangannya akan membuat kamu berperkara.

Kamu ingin putus, tapi kamu tidak berani putus. Kamu ingin menyudahi kisah cinta dini ini, tapi kamu tidak kuasa melakukannya. Kamu ingin menjadi dirimu sendiri, tapi kamu selalu merasa tidak tega. Kamu ingin menjadi hamba Allah yang Shalih dan Shalihah, tapi orang itu yang akan menghambatmu. Pertanyaannya, sampai kapan kamu akan begini?

Cinta yang menyapamu, tidak memberikan berkah bagi hidupmu. Malah sebaliknya, hidupmu serba diatur, serba tidak lentur, begini salah, begitu juga salah. Hidup bagai dalam sangkar, seolah enak dan nyaman, padahal sedih dan menggelisahkan. tapi apakah kamu bisa lepas dari lingkungan itu?
Tidak, karena kamu tidak tega melakukannya.

Kalau Aku Tidak dapat CINTA Lagi, Bagaimana?

Mungkin di benak kamu, segala ketakutan akan menyergapmu. Takut akan sendiri sepanjang hari, takut kelak tak ada cinta yang hadir lagi, takut kelak hidupmu menjadi garing dan tak menarik lagi.
Yakinlah pada Allah, bila saatnya tiba semua akan tersedia. Kamu hanya butuh menundanya saja, jangan sekarang, besuk saja. Karena yang kamu butuhkan sekarang adalah fokus pada tujuan hidupmu. Menciptakan pondasi yang kuat untuk masa depanmu yang lebih hebat. Kamu hanya butuh bersabar tidak mengenal cinta dahulu. Yakinlah pada Allah yang telah menyediakan untukmu pangeran atau putri cantik sebagai jodohmu kelak.

Ingatlah, siapa yang menciptakan hati kamu?
Apakah kamu sendiri? Bukan.
Yang menciptakan hati kamu adalah Allah. Allah lah yang berhak untuk menumbuhkan rasa cinta di hatimu. Bukan kamu. Kamu hanyalah berikhtiar mencari sosok yang cocok di hati, dan Allah dengan Mahakuasa-anNya akan membuahkan rasa cinta di hati kamu. Kamu yakin kan dengan hal itu?

Bila kamu meyakini hal itu, maka tak ada ragu di hatimu. tak perlu galau karena cinta itu tak kunjung tiba. Tak perlu juga gelisah bertanya ke kanan ke kiri bak seorang ibu kehilangan suami. Karena cinta itu ada untuk kamu. Selama kamu menjaga dirimu, menguatkan diri dengan akhlak islami, menjaga kehormatan diri dan hati, maka Allah akan pilihkan orang yang tepat untukmu. Bukan sekarang, bukan juga besuk pagi, tetapi bila tiba saatnya nanti, kau hanya akan tersipu dan menerimanya dengan segenap hatimu ... (Burhan Shadiq)
»»  

Galauwers

Siapa Mahasiswa Galau??