CINTA Itu Menjerat?

Berbagi Catatan :
“Aku tak bisa hidup tanpa dia. Aku bisa mati kalau dia pergi. Aku tak tahu untuk apa hidup di dunia kalau ia meninggalkanku..."


Indah nian kata-kata itu. Kamu pasti akan terbang melayang-layang seperti layang-layang di awan, bila ada orang yang bilang seperti itu kepadamu. kamu pasti akan tersipu-sipu malu, kemudian mengatakan, "Ah, Jangan Begitu..."

Memang tidak layak memarkir Cinta kepada manusia secara berlebihan. apalagi kamu masih usia remaja, tak seharusnya berlebihan melabuhkan cinta. Orang yang kamu cintai itu biasa-biasa saja. Ia menjadi sangat luar biasa di depan kamu karena faktor lingkungan saja yang membuat kamu memandang dia seperti itu. Lagu-lagu, Lirik, dan Syair Pujangga Cinta membuat kamu meniru-niru. Padahal kalau kamu tahu, konsekwensi kata-kata seperti itu sangat besar resikonya.

Sekarang, saya tanya. Apakah kalau pacar kamu mati, kamu juga akan ikutan mati? Eit, kira-kira lah ya, siapa yang mau mati karena cinta, apalagi di jaman yang serba instan, dari mulai mie sampai pacar, bisa didapatkan dalam hitungan menit. maka tak perlu merasa terjerat oleh cinta yang kamu ciptakan sendiri. orang yang kamu cintai itu belum lagi menjadi suami atau istri kamu. lalu kenapa kamu menjadi sangat obsesif terhadapnya? Kamu merasa memilikinya penuh seluruh, dan kamu juga merasa telah dimiliki olehnya, tanpa ada satupun orang yang bisa mengambilnya, bahkan orang tua kita. Parah kan?

Lepaskan jeratan Cinta yang mencekik lehermu. Kamu bebas, menentukan apa yang ingin dan akan kamu lakukan, kenapa tiba-tiba kamu merasa terkekang? Cinta itu tidak kemudian menghabisi hak-hak kamu sebagai seorang remaja yang bebas. Bebas dalam beraguman positif, berperilaku positif, dan bebas menentukan dirimu sendiri. Lalu kenapa tiba-tiba kamu menyatakan cinta pada seseorang dan orang itulah yang kemudian memegang setir hidupmu, menentukan belokan-belokan hidup yang harus kamu tempuh, dan lain sebagainya.

Lebih parahnya lagi, ia secara sukses dan meyakinkan, telah menjadi posisi ayahmu yang selama ini berhak mengaturmu. mengganti posisi keluargamu yang selama ini melindungimu dan membuat kamu nyaman. Aneh kan?
Kamu punya ayah yang harus kamu utamakan. Kamu juga memiliki keluarga yang harus kamu jaga keutuhannya. Dia bukanlah siapa-siapa kalau akhirnya kedatangannya akan membuat kamu berperkara.

Kamu ingin putus, tapi kamu tidak berani putus. Kamu ingin menyudahi kisah cinta dini ini, tapi kamu tidak kuasa melakukannya. Kamu ingin menjadi dirimu sendiri, tapi kamu selalu merasa tidak tega. Kamu ingin menjadi hamba Allah yang Shalih dan Shalihah, tapi orang itu yang akan menghambatmu. Pertanyaannya, sampai kapan kamu akan begini?

Cinta yang menyapamu, tidak memberikan berkah bagi hidupmu. Malah sebaliknya, hidupmu serba diatur, serba tidak lentur, begini salah, begitu juga salah. Hidup bagai dalam sangkar, seolah enak dan nyaman, padahal sedih dan menggelisahkan. tapi apakah kamu bisa lepas dari lingkungan itu?
Tidak, karena kamu tidak tega melakukannya.

Kalau Aku Tidak dapat CINTA Lagi, Bagaimana?

Mungkin di benak kamu, segala ketakutan akan menyergapmu. Takut akan sendiri sepanjang hari, takut kelak tak ada cinta yang hadir lagi, takut kelak hidupmu menjadi garing dan tak menarik lagi.
Yakinlah pada Allah, bila saatnya tiba semua akan tersedia. Kamu hanya butuh menundanya saja, jangan sekarang, besuk saja. Karena yang kamu butuhkan sekarang adalah fokus pada tujuan hidupmu. Menciptakan pondasi yang kuat untuk masa depanmu yang lebih hebat. Kamu hanya butuh bersabar tidak mengenal cinta dahulu. Yakinlah pada Allah yang telah menyediakan untukmu pangeran atau putri cantik sebagai jodohmu kelak.

Ingatlah, siapa yang menciptakan hati kamu?
Apakah kamu sendiri? Bukan.
Yang menciptakan hati kamu adalah Allah. Allah lah yang berhak untuk menumbuhkan rasa cinta di hatimu. Bukan kamu. Kamu hanyalah berikhtiar mencari sosok yang cocok di hati, dan Allah dengan Mahakuasa-anNya akan membuahkan rasa cinta di hati kamu. Kamu yakin kan dengan hal itu?

Bila kamu meyakini hal itu, maka tak ada ragu di hatimu. tak perlu galau karena cinta itu tak kunjung tiba. Tak perlu juga gelisah bertanya ke kanan ke kiri bak seorang ibu kehilangan suami. Karena cinta itu ada untuk kamu. Selama kamu menjaga dirimu, menguatkan diri dengan akhlak islami, menjaga kehormatan diri dan hati, maka Allah akan pilihkan orang yang tepat untukmu. Bukan sekarang, bukan juga besuk pagi, tetapi bila tiba saatnya nanti, kau hanya akan tersipu dan menerimanya dengan segenap hatimu ... (Burhan Shadiq)

0 komentar :

Koreksi Catatan

Silahkan tinggalkan jejak kalian!!!
Gunakan Anonymous jika tidak mempunyai akun google...

Galauwers

Siapa Mahasiswa Galau??